Thanks to

RSSforward

Ini Alasan Banyak Laka Laut di Laut Kidul Sukabumi

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

INILAH.COM, Sukabumi - Sedikitnya 80 wisatawan terseret gelombang laut saat berenang di laut selatan Kabupaten Sukabumi sejak Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriyah, Minggu (19/8/2012) hingga Kamis (23/8/2012). Lima diantaranya meninggal dunia, dan dua orang hilang serta puluhan wisatawan lainnya berhasil diselamatkan anggota Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Palabuhanratu.

"Kebanyakan wisatawan yang mengalami kecelakaan ini berenang di kawasan yang rawan dan diluar waktu yang ditentukan. Sebenarnya kami sudah berusaha mengingatkan para wisatawan agar tidak berenang di lokasi rawan dan juga setiap ada yang terbawa arus atau tenggelam kami melakukan upaya penyelamatan," kata Humas Balawista Palabuhanratu, Erik Setiawan kepada INILAH.COM saat ditemui di Pos Jaga Istiqomah Pantai Citepus Kecamatan Palabuhanratu, Kamis (23/8/2012).

Menurut Erik, kecelakaan wisatawan saat berenang di laut, dapat juga disebabkan karena tidak adanya rambu-rambu yang dipasang sepanjang pantai. Bahkan di lokasi-lokasi yang rawan kecelakaan pun tidak ada peringatan atau imbauan. Hal ini mengakibatkan banyak wisatawan yang nekat melakukan berenang di tempat-tempat rawan dan akhirnya mengalami kecelakaan.

"Makanya karena tidak ada rambu-rambu, kami mengerahkan seluruh anggota untuk berjaga-jaga hampir di seluruh lokasi rawan. Namun, karena wisatawannya banyak sekali kami pun tidak dapat mengimbau seluruh wisatawan," ujar Erik.

Erik mengungkapkan selain tidak adanya rambu-rambu di sepanjang pantai, juga peralatan atau perlengkapan penyelamatan milik Balawista Palabuhanratu sudah tidak standar atau tidak layak pakai.

"Kami hanya memanfaatkan peralatan rescue seadanya yang kami miliki, seperti malibu, dan body board. Sebenarnya kebanyakan peralatan itu sudah tidak laik digunakan untuk penyelamatan. Namun mau bagaimana lagi," tambahnya.

Selama libur lebaran ini, lanjut Erik, Balawista Palabuhanratu mengerahkan sebanyak 80 anggota yang disiagakan di 12 pos. Para petugas penyelamat pantai atau life guard ini tersebar di pantai sepanjang 17 kilometer dari Pantai Palabuhanratu hingga Pantai Cibangban Cisolok. "Setiap harinya anggota kami melakukan tugas kemanusiaan ini mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB," imbuhnya.

Data Balawista Palabuhanratu dua wisatawan yang hilang terseret arus laut selatan ini masing-masing Ilyas (21) warga Kampung Cinangsi RT 02/04 Desa Gunung Masigit Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung. Ilyas dikabarkan hilang saat berenang di Pantai Karang Hawu Kecamatan Cisolok pada Rabu (22/8/2012) sekitar pukul 06.30 WIB.

Satu lainnya, Aldi Nugiansyah berasal dari Kampung Cimahi RT 27/06 Desa Cibolang Kaler Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. Aldi dilaporkan hilang saat berenang bersama teman-temannya di Pantai Katapang Condong/Sukawayana pada Rabu (22/8/2012) sekitar pukul 17:04 WIB.

Sedangkan lima wisatawan yang tewas, yakni Wiwin (19) warga Kampung Cimahi RT 27/06 Desa Cibolang Kaler Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, Nandang (17) warga Kampung Cilengkrang RT 01/09 Desa Pasir Halang Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Serta tiga warga Kecamatan Bojong Genteng Kabupaten Sukabumi, yakni Rahayu Sundaningrum alias Kiki (11), Dewi Sartika (19) dan Heru (19).[ang]

24 Aug, 2012


-
Source: http://www.inilahjabar.com/read/detail/1896996/ini-alasan-banyak-laka-laut-di-laut-kidul-sukabumi
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Categories:

Leave a Reply