Thanks to

RSSforward

Demi Agustusan, Batang Pisang Dimodifikasi

INILAH, Garut - Warga di Kampung Pasirdamang RT 02/06 Desa Pasanggrahan Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut tetap bersemangat merayakan peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI, kendati Hari H-nya sudah lewat pada 17 Agustus lalu.

Hingga hari ketiga lebaran, Selasa (21/8/2012), mereka menggelar berbagai kegiatan perlombaan menghibur berturut-turut sejak memasuki hari pertama Idul Fitri 1433 H/2012 M, Minggu (19/8/2012).

Padahal kebanyakan masyarakat selepas lebaran justru masih sibuk bersilaturrahim bersama kerabat keluarga. Sebagian lainnya asyik menikmati liburan di tempat-tempat pariwisata.

Ada berbagai perlombaan digelar, seperti pertandingan sepak bola anak-anak, lomba pukul air di plastik digantung tali, tarik tambang anak-anak di bawah usia 10 tahun, dan panjat pinang. Warga pun bersuka cita mengikuti beragam perlombaan tersebut.

Riuh rendah teriakan dan seruan dukungan serta tepuk tangan pun kerap kali terdengar dari kalangan penonton. Tak jauh berbeda dengan tingkah "bobotoh" Persib Maung Bandung ketika menyaksikan tim kesayangannya bertanding di lapangan hijau.

Paling seru dan unik ketika berlangsung perlombaan panjat pinang. Jangan salah ! Karena tak ada pohon pinang, warga menggantinya dengan "gedebog" batang pohon pisang.

Batang pohon pisang berukuran cukup besar itu, setelah dipangkas bagian atasnya yang berpelepah, dan dibersihkan dari lapisan kulit batang pisang kering, diolesi cairan oli stemplet. Lalu, posisi berdirinya batang pisang dibalik.

Bagian pangkalnya berada di atas, sedangkan bagian pucuknya mengarah ke bawah. Pangkal batang pohon pisang selanjutnya ditusuk sate dengan batang kayu yang diikat pada batang kayu lain berukuran panjang disangga dua batang kayu bersilang di kanan kiri.

Batang pohon pisang tersebut diikat tali agar posisinya stabil saat dipanjat. Di Bagian atas dipasang sejumlah bungkusan hadiah.

Di bawah sekitar batang pohon pisang "terpancang" itu pun dipenuhi lumpur basah untuk menambah keramaian tantangan perlombaan. Dengan "semangat perjuangan 1945", anak-anak pun menyerbu memanjat "batang pohon pinang" modifikasi tersebut.

Anak-anak peserta lomba terlihat bersusah payah berupaya memanjat batang pohon pisang yang licin dipenuhi cairan oli stemplet itu. Namun mereka tak mau menyerah dan enggan kehilangan akal begitu saja.

Mereka pun berhak mengambil sejumlah hadiah hiburan yang digantung di sana. Hadiah berupa aneka jajanan dan barang serta sejumlah uang. Lomba tarik tambang anak-anak di bawah usia 10 tahun juga terlihat tak kalah menarik dengan lomba "panjat pinang".

"Asyik juga. Anak-anak juga tampaknya menikmati betul perlombaan ini. Seru ! Jadinya tak kalah dengan hajatan desa," kata Hanifulqoyyim (36) warga asal Pataruman yang kini tinggal di Ciruas Serang Banten, Selasa (21/8/2012). [gin]

21 Aug, 2012


-
Source: http://www.inilahjabar.com/read/detail/1896432/demi-agustusan-batang-pisang-dimodifikasi
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Categories:

Leave a Reply