baris berita - hari ini

INILAH.COM, Garut - Sejumlah wisatawan yang tengah menikmati keindahan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Gunung Papandayan di Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut berhamburan turun gunung. Mereka panik ketika di sejumlah titik di kawasan hutan di gunung tersebut muncul kobaran api, Selasa (21/8/2012).

Petugas pengelola TWA dan sejumlah sukarelawan pemandu wisata pun menyatakan kawasan TWA Kawah Papandayan sementara tidak boleh dikunjungi wisatawan. Hal itu untuk mengantisipasi kemungkinan kebakaran terus membesar hingga dapat membahayakan wisatawan, sampai situasi betul-betul aman.

Api dengan cepat membesar karena banyak tanaman maupun semak belukar, dan rerumputan kering akibat kemarau hingga mudah terbakar, serta tiupan angin cukup kencang. Para petugas berupaya memadamkan dan mengendalikan api dengan cara manual.

Namun demikian, kata Kepala Seksi Wilayah V Balai Konservasi Sumber Daya Alam Garut, Teguh Setiawan, keberadaan para wisatawan terbilang masih cukup aman. Pasalnya lokasi kebakaran masih cukup jauh dari areal yang biasa dikunjungi para wisatawan di kawasan TWA kawah Papandayan tersebut. Kebakaran hutan sendiri terjadi di blok Letter S seluas sekitar 10 hektare.

"Kita masih menyelidiki penyebabnya. Apakah karena faktor alamiah atau kegiatan manusia," ujar teguh.

Kendati tak menyebutkan jumlahnya, Teguh mengakui kunjungan wisatawan ke TWA Kawah Papandayan pada dua hari libur Idul Fitri 1433 H/2012 M sekarang ini mengalami lonjakan cukup tajam dibandingkan hari-hari biasa. Para wisatawan berasal dari lokal Garut sendiri maupun dari luar Garut, bahkan mancanegara.

Meski tak menelan korban jiwa, kebakaran tersebut dipastikan menimbulkan kerugian tak ternilai harganya. Pasalnya, banyak potensi keanekaragaman hayati endemik, langka dan dilindungi di sana musnah dimakan api. Antara lain, pohon Suagi/Cantigi ( Vaccinium valium ), Edelweis (Anaphalis javanica), Puspa (Schima walichii), dan Saninten (Castanea argentea). [gin]