baris berita - hari ini

INILAH.COM, Bandung - Jelang lebaran, Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan (Dispertapa) Kota Bandung memastikan stok daging sapi dan daging ayam aman. Kedua komoditi tersebut pun terbilang aman dikomsumsi alias minim penyakit.

"Alhamdulillah, masyarakat Kota Bandung tak perlu cemas. Tidak ada ayam tiren, suntikan ataupun sapi gelongongan atau sapi yang dicampur dengan celeng. Kalau ragu beli saja yang masih segar," ujar Kadispertapa Kota Bandung Dedi Mulya.

Untuk memastikan kondisi tersebut, Dispertapa rajin melakukan pemeriksaan dan sidak pada rumah potong hewan dan pasar-pasar.

"Kita lakukan sidak ke RPH dan pasar. Kita lakukan sidak pada H-3 ini karena lonjakan permintaan terhadap daging mulai terlihat," tegasnya.

Saat ini, kata Dedi, permintaan sudah mencapai 200 ekor lebih dan H-1 bisa mencapai 300 ekor lebih. Sedang pada H-4 ini, stok sapi yang tersedia sebanyak 367 ekor. Sementara stok daging ayam sebanyak 200.000 ekor dengan kebutuhan 180.000 ekor.

"Untuk harga, saat ini daging sapi terendah sebesar Rp85.000 dan pada H-1 harga terendah bisa mencapai Rp95.000. Kalau ayam, saat ini harganya Rp25.000 per kilogram, dan menjelang hari H lebaran bisa sampai Rp29.000 atau Rp30.000," terangnya.

Kendati aman dari daging sapi campuran dengan celeng dan gelonggongan, namun untuk memastikannya masyarakat bisa melihat dari ciri-cirinya. Yakni memilih daging sapi yang berwarna kemerahan dan jangan yang pucat serta jangan pilih yang mengeluarkan air, pilihlah yang digantung.

Sementara untuk membedakan daging sapi dicampur celeng, bisa dilihat dari warnanya. Daging babi lebih pucat, sedangkan daging sapi berwarna kemerahan. Daging sapi seratnya lebih padat dan terlihat jelas. Sementara daging babi seratnya samar dan renggang. Penampakan lemak babi lebih elastis, daging sapi lebih kaku dan aroma babi khas tersendiri kalau sapi lebih anyir.

"Kalau masyarakat menemukan daging dicampur celeng, ayam tiren bisa laporkan ke distan dengan membawa samplenya. Kami siaga 24 jam," tandasnya.[ang]